Berapa Jumlah Pengguna Internet Indonesia?

Rahasia Daftar Akun Google Adsense Pasti Diterima - Belajar Internet

Blognyahadis- Populasi warga Indonesia ketika ini menjangkau 262 juta orang. Lebih dari 50 persen atau selama 143 juta orang sudah terhubung jaringan internet sepanjang 2017, minimal begitu menurut keterangan dari laporan terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Mayoritas pemakai internet sejumlah 72,41 persen masih dari kalangan masyarakat urban. Pemanfaatannya telah lebih jauh, tidak saja untuk berkomunikasi tetapi pun membeli barang, memesan transportasi, sampai berbisnis dan berkarya. Berdasarkan distrik geografisnya, masyarakat Jawa paling tidak sedikit terpapar internet yaitu 57,70 persen.

. Usia muda, tidak sedikit inovasi Internet tak dapat dipisahkan dari kehidupan keseharian anak muda zaman sekarang. Sebanyak 49,52 persen pemakai internet di Tanah Air ialah mereka yang berusia 19 sampai 34 tahun. Kelompok ini mengesahkan profesi-profesi baru di ranah maya, seperti Selebgram (selebritas Instagram) dan YouTuber (pembuat konten YouTube). Menjamurnya perusahaan rintisan digital atau startup juga sedikit tidak sedikit digerakan oleh kumpulan usia ini, baik mereka sebagai pendiri atau konsumen. Di posisi kedua, sejumlah 29,55 persen pemakai internet Indonesia berusia 35 sampai 54 tahun. Kelompok ini berada pada umur produktif dan gampang beradaptasi dengan perubahan. Remaja umur 13 sampai 18 tahun menduduki posisi ketiga dengan porsi 16,68 persen. Terakhir,

orang tua di atas 54 tahun melulu 4,24 persen yang memanfaatkan internet. Tingkat edukasi dan level ekonomi Di samping usia, hal pendidikan memengaruhi penetrasi internet di Indonesia. Sebanyak 88,24 dari mereka yang terhubung dengan internet. Mayoritas alumni S1 dan Diploma pun telah memakai internet, yakni sejumlah 79,23 persen. Di sejumlah universitas dan akademi kejuruan, internet memang sudah menjadi bagian urgen dari proses belajar-mengajar. Contohnya, tugas dan ujian dikoleksi lewat e-mail, tidak lagi berbentuk kertas. Mencari referensi juga kerap dari jurnal online atau e-Book, bukan buku-buku fisik. Dalam proses administrasi seperti pemungutan mata kuliah, penilaian dosen, sampai survey di kampus pun sudah terhubung ke sistem online. Bagi yang tingkat pendidikannya hingga SMA/MA/Paket C, SMP/MTs/Paket B, SD/MI/Paket A, dan yang tidak sekolah, persentase pemakai internetnya secara berurutan 70,54 persen, 48,53 persen, 25,10 persen, dan 5,45 persen. Dari level ekonomi juga dapat dibedakan,

di mana beberapa besar pemakai internet berasal dari ruang belajar menengah ke bawah. Dari 143 juta masyarakat Indonesia yang telah terkoneksi internet, ada selama 62,5 juta masyarakat ruang belajar menengah ke bawah yang memakai internet. Sedangkan masyarakat ruang belajar atas sebesar 2,8 juta jiwa. Dalam survei ini, APJII memakai 2.500 narasumber dengan margin of error +- 1,96 persen dan level of confidence 95 persen. Pengumpulan data ini melewati wawancara dengan pertolongan kuisioner. Responden berasal dari enam distrik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua. APJII memakai metodologi multi stage cluster sampling, yaitu urban, rural-urban, dan rural. Survei dengan metodologi ini diklaim dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi berhubungan penetrasi internet di Indonesia.